Jika hatimu menghendaki untuk pergi, pergilah ! lakukan apa yang sekiranya membuat kamu nyaman. Jangan pernah menunggu tanpa alasan, lalu akhirnya merasakan penyesalan.
Sebuah nasihat dari seseorang ketika saya sedang merasakan dilema antara harus menunggu atau pergi. Menunggu sesuatu yang sebenarnya saya pun tak tahu untuk apa. Tetapi, saya terlalu takut untuk pergi dan mengakhiri. Meskipun pada akhirnya saya dijatuhkan dan dikecewakan kembali dengan apa yang saya tunggu. Lalu, pada akhirnya saya memilih membiarkan semuanya terjadi begitu saja tanpa mau tahu mengapa hal itu terjadi. Menjadi seseorang yang apatis mungkin lebih baik kiranya daripada menjadi peduli tapi selalu dianggap tuli. Hidup terlalu kejam jika kita harus terus menunggu. Tidak ada yang salah sebenarnya dari ‘menunggu’ asalkan kamu tahu alasan mengapa kamu harus menunggu.
Saya pernah percaya lalu akhirnya kecewa. Saya pernah menunggu lalu akhirnya memilih pergi karena kecewa. Saya pernah peduli lalu akhirnya berpura-pura tuli demi sesuatu yang saya kira ‘berarti’. Entah apa motif saya kala itu, karena setabah itu menunggu sesuatu tanpa alasan. Terima kasih untuk seseorang yang pernah menumbuhkan percaya hingga menaruh luka yang entah bagaimana saya harus mengobatinya. Terima kasih untuk seseorang yang membuat saya berhenti peduli terhadap apapun. Dan Terima kasih, karena luka darinya saya belajar bahwa jangan pernah menunggu sesuatu yang bahkan diri kita pun tidak tahu apa alasannya. Seseorang datang ke kehidupan kita mungkin bukan tanpa alasan. Ada yang datang sebagai pemberi luka, ada yang datang sebagai pemberi pelajaran, dan ada juga yang datang untuk menemani kita dalam berjuang. Namun, kita tidak tahu siapa orang tersebut sebelum mereka pergi dari hidup kita. Kita hanya menjalankan apa yang sudah ada, tanpa bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapi, tidak ada salahnya untuk kita bersikap tegas terhadap siapa pun yang ada dalam kehidupan kita, terutama tegas terhadap diri kita sendiri. Jangan pernah menunggu, lalu menyesali. Lebih baik memulai dengan alasan kuat, lalu pergi jika dirasa lebih berarti.
Sekian…
